Wah!!! Ternyata Kanibalisme Masih Ada Loh...!!! 6 Suku kanibal di Dunia...
Bangmaspedia.blogspot.com - Kanibalisme merupakan sebuah fenomena di mana satu makhluk hidup makan makhluk sejenis lainnya. Misalkan anjing yang memakan anjing atau manusia yang memakan manusia. Kadang-kadang fenomena ini disebut anthropophagus.(Sumber: Wikipedia)
Kanibalisme dilakukan karena bermacam-macam alasan, mulai dari upacara keagamaan sampai dengan tuntutan keadaan (keadaan darurat). Bahkan ada yang mempraktikannya untuk memperoleh 'kekuatan' dari orang yang mereka makan. Perilaku kanibalisme ini masih banyak dilakukan di daerah pedalaman.
Inilah 6 suku 'kanibal' di dunia yang masih mempertahankan praktik kanibalisme tersebut:
1. Suku Kurowai (Papua)
Suku yang tinggal di pedalaman Papua ini meyakini bahwa seorang khakua atau penyihir yang membunuh anggota suku bertanggung jawab terhadap perbuatannya.
Suku ini meyakini dengan memakan jasad (khakhua atau penyihir) itu merupakan cara untuk membalaskan dendam terhadap korban dari perbuatan khakhua tersebut.
Jika ada orang jatuh dari rumah pohon setinggi 40-an meter atau meninggal pada suatu pertempuran, dua alasan ini cukup jelas bagi Suku Korowai. Akan tetapi, karena kurangnya pemahaman terhadap virus, kuman, dan sebagainya. Mereka yakin bahwa ketika ada anggota suku yang meninggal secara aneh (suatu penyakit), maka penyebabnya adalah khakhua.
2. Sekte Aghori (India)
Aghori merupakan sebuah sekte biarawan di India. Mereka melakukan praktik kanibalisme untuk memperoleh kemampuan spiritual. Sekte yang beranggotakan sekitar 20 orang, mereka menggunakan tengkorak manusia sebagai wadah ketika minum dan juga menggunakna abu mayat yang telah dibakar untuk melimuri tubuh mereka.
Sekte Aghori juga mempercayai, bahwa mereka bisa mencapai tahap penyatuan jiwa dengan alam melalui ritual-ritual yang mereka lakukan meskipun dianggap aneh oleh kebanyakan masyarakat. Contohnya, seperti memakan kepala hewan yang masih hidup, bersemadi di atas orang mati, dan melakukan praktik kanibalisme (dalam beberapa ritual).
3. Suku Wari’ (Brazil)
Suku ini dikenal sebagai Pakaa Nova yang mana mereka merupakan penduduk asli Brazil. Jika Anda meluangkan waktu bersama mereka, Anda juga harus bersedia untuk memakan setidaknya satu orang mati.
Endokanibalisme atau memakan anggota suku sendiri yang telah mati, merupakan bagian dari praktik Suku Wari'. Ritual Kematian ini dilakukan dengan cara mengeluarkan tubuh selama waktu yang diperlukan dari setiap anggota keluarga yang meninggal tiba (lazimnya tiga hari).
Ketika jasad memburuk dan kembung selama waktu tersebut, kemudian keluarga tiba, mereka kemudian memakan jantung dan organ dalam (si mayat), menyisakan kulit dan rambut yang membusuk.
4. The Leopard Society (Afrika Barat)
Di Afrika Barat, ada kelompok yang dikenal sebagai ‘The Leopard Society’. Bak namanya, mereka berpenampilan layaknya macan tutul, lalu menyerang para turis yang tidak curiga dengan senjata tajam yang dibawa oleh kelompok tersebut, karena berbentuk seperti cakar dan gigi macan tutul.
Dengan 'sajam' tersebut kelompok ini membunuh dan mengiris-iris, lalu memakan korbannya. Kelompok ini meyakini bahwa kanibalisme bisa membuat mereka bertambah kuat.
5. Suku Gua Naihehe (Sigatoka, Fiji)
Fiji dikenal dengan sejarahnya tentang praktik kanibalisme, bahkan pernah disebut sebagai Pulau Kanibal. Dengan pengecualian Gua Naihehe, yang mana sebagai satu-satunya tempat tinggal bagi suku kanibal di pulau itu, praktik kanibalisme itu hampir hilang dalam beberapa tahun ini.
6. Suku Amahuaca (Peru)
Suku kanibal yang tinggal di dekat perbatasan Peru, Suku Amahuaca percaya bahwa ketika seseorang meninggal, mayatnya harus dimakan agar roh mereka (orang yang meninggal) tetap hangat dan lebih baik daripada dikubur di dalam tanah (dalam kondisi dingin).
Berdasarkan keterangan dari seorang misionaris, praktik kanibalisme dalam suku ini, seperti membuang dan membiarkan mayat hingga membusuk, kemudian disimpan dalam kuali besar, lalu dipanaskan sampai menjadi abu.
Kemudian abu itu ditumbuk hingga menjadi serbuk halus dan dimasukkan dalam tong (terbuat dari pohon berlubang) yang berisi air . Kemudian mereka meminumnya bersama-sama.
Wes
ReplyDelete