Masya-Allah...!!! Kecerdasan Abu Nawas Menjawab Pertanyaan Raja: Dimanakah Allah SWT Bersemayam?...
Bangmaspedia.blogspot.com - Siapa yang tidak pernah dengar dengan sosok ini? ya, dialah Abu Nawas. Meskipun cerita-cerita yang sering kita dengar adalah tentang karakternya yang bisa dibilang 'bikin orang tepuk jidat'. Akan tetapi pada kenyataannya, Abu Nawas merupakan sosok yang cerdas. Beliau yang mempunyai cara berfikir yang bisa membuat orang-orang di sekitarnya 'memutar otak' untuk bisa memahaminya. Bahkan, raja sebagai seorang pemimpin suatu 'negari', Baginda tak segan mengundang Abu Nawas, yang bertujuan untuk mecari jawaban dari suatu pertanyaan yang tidak dapat diselesaikan oleh para menterinya.
Pada suatu hari, Baginda memerintahkan beberapa perajurit kerajaan untuk memanggil Abu Nawas. Tidak berselang lama dari itu, Baginda Raja Harun Ar-Rasyid baru saja melaksanakan ibadah haji di tanah suci Makkah.
Sesampainya Abu Nawas di istana,
Baginda langsung menyambut beliau dengan mengajaknya ke pendopo untuk
berbincang-bincang sambil meminum teh hangat, terjadilah sebuah percakapan antara
keduanya. Rupanya, kali ini Baginda Raja ingin membahas tentang ibadah haji
yang baru saja ia tunaikan.
Baginda merasa
penasaran dengan jemaah haji yang berputar-putar mengelilingi Ka'bah Baitullah
atau dikenal sebagai ibadah Tawaf. Padahal menurut sepengetahuan Baginda, jemaah yang menunaikan
ibadah haji adalah 'tamu' Allah SWT.
Kalau memang status para
jamaah haji adalah tamu Allah SWT, mengapa tidak disuruh masuk ke dalam Baitullah satu persatu. Hal ini yang kemudian ditanyakan
kepada si bijak Abu Nawas.
"Wahai Abu
Nawas, apa arti Ka'bah Baitullah?".
"Ka'bah merupakan rumah Allah SWT, wahai Baginda Raja," jawab Abu Nawas.
"Lantas sebagai
apa orang-orang yang melaksanakan ibadah haji itu?" tanya baginda lagi.
"Sebagai tamu
Allah SWT, wahai Baginda," jawab Abu Nawas lagi.
"Nah, kalau 'mereka' sebagai tamu Allah SWT, mengapa mereka tidak disuruh masuk saja ke dalam
Baitullah?" tanya Baginda yang serius.
"Mohon maaf Baginda Raja, Baitullah hanyalah sebagai simbol," kata Abu Nawas.
"Kalau seperti itu, di
manakah Allah SWT bersemayam?" tanya Baginda Raja dengan penuh rasa penasaran.
"Di dalam hati setiap orang Mukmin," singkat Abu Nawas.
"Karena tidak ada
suatu ruang atau tempat yang sangat-sangat luas mampu menampung Zat Allah SWT, kecuali di hati orang Mukmin. 'Qalbu Mukmin Baitullah' (hati orang-orang mukmin adalah tempat Allah SWT)," jelas Abu Nawas.
"Lantas mengapa
Baitullah dijadikan kiblat?" tanya Baginda lagi.
"Hal itu, supaya bisa memudahkan pemahaman masyarakat awam, Baginda raja yang mulia," kata Abu Nawas.
"Baitullah itu
terlihat di mata. Dari itu salat disyariatka untuk berkiblat ke Baitullah, yang waktu dan bacaan sudah ditentukan (oleh syariat)," lanjut Abu Nawas.
"Sedangkan salat
tharikat kiblatnya terletak pada hati, waktunya tidak ditentukan dan bacaannya zikir kepada
Allah SWT," jelas Abu Nawas.
Baginda Raja Harun ar-Rasyid akhirnya merasa puas dengan jawaban yang diberikan oleh Abu Nawas. Setelah menyeruput hidangan teh hangat yang disajikan kepadanya, Abu Nawas pun meminta izin untuk pamit pulang dari istana kerajaan.
Post a Comment for "Masya-Allah...!!! Kecerdasan Abu Nawas Menjawab Pertanyaan Raja: Dimanakah Allah SWT Bersemayam?..."
Post a Comment