8 ADAB KETIKA MEMBACA ALQURAN

Bangmaspedia.blogspot.com - Sebagai umat Muslim sudah seharusnya rajin membaca kitab suci Al-Quran. Terdapat keutamaan besar di balik mengerjakan amal salih ini. Salah satunya menjadi penolong ketika pada hari akhir nanti. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis:

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ

Artinya: "Bacalah Al-Quran karena Al-Quran akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafi' (pemberi syafaat) bagi yang membacanya. Bacalah Az-Zahrowain (dua surah cahaya) yaitu Surah Al-Baqarah dan Ali-Imran karena keduanya datang pada hari kiamat nanti seperti dua awan atau seperti dua cahaya sinar matahari atau seperti dua ekor burung yang membentangkan sayapnya (bersambung satu dengan yang lainnya), keduanya akan menjadi pembela bagi yang rajin membaca dua surat tersebut. Bacalah pula Surah Al-Baqarah. Mengambil surah tersebut adalah suatu keberkahan dan meninggalkannya akan mendapat penyesalan. Para tukang sihir tidak mungkin menghafalnya." (HR Muslim No. 1910).

Tak hanya itu, ketika membaca kitab suci Al-Quran, umat Islam hendaknya menjalakan adab-adab yang terbaik. Apa saja? Berikut 8 adab ketika membaca Al-Quran:

1. Hendaklah yang membaca Al-Quran berniat ikhlas, mengharapkan rida Allah SWT, bukan berniat ingin mencari dunia ataupun pujian.

2. Di-sunah-kan membaca Al-Quran dalam keadaan mulut yang bersih. Bau mulut tersebut bisa dibersihkan dengan siwak atau bahan semisalnya.

3. Di-sunah-kan membaca Al-Quran dalam keadaan suci. Namun jika membacanya dalam keadaan berhadas dibolehkan berdasarkan kesepatakan para ulama. Ini berkaitan dengan membaca, namun untuk menyentuh Al-Quran disyaratkan dalam keadaan suci. Dalil yang mendukung hal tersebut adalah:

عَنْ أَبِى بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَتَبَ إِلَى أَهْلِ الْيَمَنِ كِتَابًا فَكَانَ فِيهِ لاَ يَمَسُّ الْقُرْآنَ إِلاَّ طَاهِرٌ

"Dari Abu Bakar bin Muhammad bin ‘Amr bin Hazm dari ayahnya dari kakeknya, sesungguhnya Rasulullah SAW pernah menulis surat untuk penduduk Yaman yang isinya, 'Tidak boleh menyentuh Al-Quran melainkan orang yang suci'." (HR. Daruquthni Nomor 449. Hadis ini dinilai sahih oleh Syekh Al-Albani dalam kitab Al-Irwa’ Nomor 122).

4. Mengambil tempat yang bersih untuk membaca Al-Quran. Oleh karena itu, para ulama sangat menganjurkan membaca Al-Quran di masjid. Selain karena masjid adalah tempat yang bersih dan dimuliakan, juga ketika itu dapat meraih fadilah iktikaf.

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, "Hendaklah setiap orang yang duduk di masjid berniat iktikaf baik untuk waktu yang lama atau hanya sesaat. Bahkan sudah sepatutnya sejak masuk masjid tersebut sudah berniat untuk iktikaf.

Adab seperti ini sudah sepatutnya diperhatikan dan disebarkan, apalagi pada anak-anak dan orang awam (yang belum paham). Karena mengamalkan seperti itu sudah semakin langka." (At-Tibyan, halaman 83).

5. Menghadap kiblat ketika membaca Al-Quran. Duduk ketika itu dalam keadaan sakinah dan penuh ketenangan.

6. Hendaknya ketika membaca Al-Quran dalam keadaan khusyuk dan berusaha mentadabburi (merenungkan) setiap ayat yang dibaca. Perintah untuk mentadabburi Al-Quran disebutkan dalam ayat:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

"Maka apakah mereka tidak memerhatikan Al-Quran ataukah hati mereka terkunci?" (QS Muhammad: 24)

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memerhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS Shaad: 29).

7. Membaca kalimat 'basmalah' di setiap awal surat selain Surah At-Taubah. Memulai pertengahan surah cukup dengan 'ta’awuz' tanpa basmalah.

8. Memulai membaca Al-Quran dengan membaca ta’awuz. Bacaan ta’awuz menurut jumhur (mayoritas ulama) adalah 'a’udzu billahi minasy syaithonir rajiim'. Membaca ta’awuz ini dihukumi sunah, bukan wajib. Perintah untuk membaca ta’awuz di sini disebutkan dalam ayat:

 فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآَنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

"Apabila kamu membaca Al-Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk." (QS An-Nahl: 98).

Wallahu a'lam... 

Post a Comment for "8 ADAB KETIKA MEMBACA ALQURAN"